Akar gigi = jenggotan

Akar gigi = jenggotan

Thursday, March 26, 2009

Dipukul Sapu Lidi


Terhias belantara kenangan masa lalu.

Saat ia datang menjinjing sebuah sapu lidi.

Kepalan tangan dan raut wajah penuh amarah siap menghakimi.

Dari kejauhan aku melihatnya dan siap berlari.

Namun, pikirku sayang jika layanganku terbang sendiri.

Aku ingat, saat itu adzan maghrib berkumandang tanda permainan berhenti.

Dilema setengah mati, antara memilih layangan dan dieksekusi karena kesalahan sendiri.

Akhirnya aku memilih rasa sakit.

Dan pantatku habis menjadi amukan sapu lidi.

Malu hati diteriaki teman saat menangis gara-gara digebuki.

Katanya, berani bertanggung jawab karena kesalahan diri sendiri sama halnya belajar untuk meniti masa depan nanti.

Sekarang, ibuku hanya ada di dalam hati.

Menjelang akhir maret 09, setelah 18 tahun ditinggal pergi.

Tuesday, March 24, 2009

Kalah Jadi Lelaki

“Gaji bulanan ga cukup buat sebulan.”

Tengah bulan maret

Thursday, March 19, 2009

Caleg itu penganggur yang cari kerja

Coba cek masing-masing deh siapa Caleg itu. Kebanyakan mereka hanya penganggur yang ga diterima kerja. Salah satunya sodara saya sendiri. Sekarang ia termasuk orang yang ada dideretan pengrusak lingkungan yang di pajang di tempat-tempat strategis. Bayangkan dan liat sendiri bagaimana lingkungan kita rusak gara-gara foto narsis mereka. Padahal menurut saya tidak ada gunanya. Yang pilih mereka yang pasti orang yang kenal.

Saya miris ketika minggu kemarin saya pergi ke salah satu Negara asia juga. Dimana disana tertata rapi dengan peraturan yang memang ditakuti. Tapi di Negara saya sendiri, calon pemimpin yang katanya siap disiplin malah bikin miris hati diri saya sendiri.

Kembali ke Caleg. Saya belum tau mau bilang apa. Tapi coba pikirkan dan renungkan ke setiap masing-masing. Pantaskah kita menjadi budak mereka?

Maret 2009

Saat kesal melihat lingkungan kotor