Akar gigi = jenggotan

Akar gigi = jenggotan

Friday, August 22, 2008

Sayang karena Aku Peduli

Sebenarnya keinginanku denganmu, dan sampai ketika saat aku dan kamu menemui malam itu, kamu sendiripun memilih untuk tak mau. Kamu meragu sebelum menjalaninya. Kamu biarkan aku untuk memilih satu pilihan dengan hidup bersama yang lain, bukan kamu.
“Aku tak baik dan mungkin tak bisa diterima oleh keluargamu”, Itu kata yang mungkin masih terukir disini dan aku anggap suatu pertanda bahwa kamu ingin jauhiku.
Jika kamu ingin itu, aku memilihnya dan mengiyakan semua. Bukan karena inginku, namun jika itu terbaik dan rasa senang untukmu, aku memilihnya dari perjalanan pagi itu.
Saat ini aku tak mampu menolak apalagi meminta kembali. Ucapmu telah mengisyaratkan “jauhi aku”. Sama halnya ketika aku mencoba sedikit cara melalui “ym” itu, kamu menginginkan hal yang sama.
Dan maaf jika rasa peduliku menenggelamkan rasa sayang.

“kalo kamu peduli pada orang yang dicintai, kelak akan tertanam rasa sayang itu. Namun, jika kamu hanya sayang pada cintamu, aku percaya rasa sayang itu belum tentu menuangkan peduli”.

Tuesday, August 19, 2008

Cinta Mati

Sepenuh hati, sepanjang waktu.
Itulah cinta yang tertanam dalam diri untukmu.
Namun tetap saja, sayangku untukmu tak sesempurna sayangku pada ibu.

Tuesday, August 12, 2008

Perbincangan aku dan ibuku

Saat aku kecil dan sekolah SD :
Semua terasa indah, begitu banyak kenangan yang tak akan terhapus. Saya terasa memiliki segalanya waktu itu, bukan materi namun sebuah kenyamanan yang menimbulkan kebahagiaan untuk keluarga di rumah dan orang sekitar yang melihatnya.

Saat aku sekolah di SMP :

Ibu : nak kamu makan dulu sana.
Aku : ngga mau, aku ga mau makan kalo ibu ga beliin aku hape. Kan malu bu, temen-temen aku pada punya hape dan semuanya keren ada 3G nya.

Saat aku sekolah di SMU :

Ibu : nak kamu kok jadi minum-minuman gini, knapa nak?
Aku : aku kan dan bilang mau sepeda motor kaya si andri anaknya pak RT bu. Ke sekolah ga telat, dan bisa berteman sama yang lain. Kalo ibu ga beliin aku sepeda motor aku akan mabuk terus kaya gini.

Saat aku kuliah :

Ibu : bangun nak udah siang, kamu ga ke kampus? Sepertinya kamu sudah jarang dirumah setelah kuliah. Oh iya nak, ibu mau beli sesuatu ke pasar. Kamu bisa anter ibu kan naik sepeda motor mu? Ibu kan pengen dianter kamu sekali-kali.
Aku : ke kampus nanti siang aja bu, lagi males. ibu ke pasar sendiri aja ya. Aku masih ngantuk.

Dan ketika aku sudah Kerja :

Ibu : nak, ibu boleh pinjem uang kamu dulu buat beli perlengkapan acara lamaran kamu nanti. Ibu belum ambil uang pensiunan bapak.
Aku : ga ada bu, emang uang pensiunan bapak dah habis.

Dan saat aku berbincang dengan teman :
Aku : Bete gw ma nyokap, masa duit gw dipinjem. Emang seh itu duit buat acara nanti lamaran gw ma si mirna. Tapi kan tugas nyokap harus membahagiakan anaknya. Udah gitu suka bawel dari gw jaman dulu.
Teman : iya tuh, sama kaya nyokap gw. Suka bawel kalo gw gunain duit gw sendiri. Bayangin aja, ini kan duit hasil kerja gw. Emang ga cape apa nyari duit.


Dan ibu saya telah tiada saat kelas 4 SD, ketika umur saya masih 9 tahun. Sampai saat ini saya masih tersadar, ternyata penyesalan itu masih diciptakan setelahnya.
Maafkan saya ibu atas perbuatan saya sampai sekarang ini. Mudah-mudahan ibu lebih bahagia disana, disurganya. Amin

Monday, August 11, 2008

Aku dengan Wanitaku

Aku telah menyerahkan hatiku padamu wanitaku, menjadikanmu sebagai nafasku. Lalu kau pergi dengan wanita lain.

Sunday, August 10, 2008

Dari awal ga ada kata, “tak mungkin”.

Apa yang Anda katakan ketika mau melakukan sesuatu yang Anda blum pernah lakukan dan itu merasa terlalu berat jika dilakukan?
Jawabannya : “ga mungkin”.

Gimana mau mungkin jika niatnya sudah tak mungkin? Awalnya aja udah kalah. Kalah sebelum melakukannya sama halnya menyepelekan diri-sendiri. Mulailah mencoba dulu, baru bilang “ternyata gampang juga ya”.

Doa Manjur Seorang Pelacur

Tuhan, segala daya aku upayakan menjadi lebih dari kemarin, namun Sesal itu tetap singgah. Maafkan tuhan, semoga anakku kelak tak seperti aku, seperti aku, yah seperti aku. Si hina dengan perbuatan yang dianggap cara agar bangga dimata mereka. Namun aku tahu, sesal itu tetap datang tak di cipta didepan. Sekarang, aku hanya ingin sebagai ibu bisa mengajarkan kalo KAU cuma satu yang menciptakan segala umat beserta isinya. Mengingatkan kalau perbuatan selalu ada akibat. Pantaskah aku menjadi ibu, mempunyai surga dibawah telapak kaki. Kuatkan aku dalam segala tindakan, dengan perbuatan kurang baik tapi anggap saja menjadi baik. Jika kau memang mengajarkan untuk memaafkan, ampuni aku dan ijinkan aku di beri umur panjang dengan sehatnya agar mampu mengajarkan sesuatu bagi anakku. untuk menjadikan anakku mampu mengangkat derajatku dan suamiku disana, di surgamu. Apakah surga di bawah telapak kaki masih ada untuk wanita sepertiku? semoga saja surga ada dibawah kakiku.

Siapa bilang pelacur tidak bisa berdoa? Siapa bilang pelacur itu ga punya hati? Siapa bilang pelacur kalo melacur untuk senang-senang? Siapa bilang pelacur ga bertanggung jawab? Siapa bilang kalo kita ga melacur tapi suka menghujat pelacur ga dosa?

Anda masih ingat ada cerita dahulu kala, ketika seorang pelacur memberikan air minum untuk anjing yang sekarat karena kehausan? Ketika semua orang seperti kita yang normal, melihat anjing kehausan dan kita bersikap biasa saja dan mungkin merasa jijik melihat anjing seperti itu, apalagi memberikan sesuatu padanya. Namun pelacur itu dengan sengaja memberikan minuman pada si anjing, dan ternyata pelacur itu kabarnya masuk syurga karena memberikan segelas minuman dengan ikhlas tanpa pamrih hanya untuk seekor anjing.
Ingat pelacur itu hanya memberikan pada seekor anjing. Nah, jika kita yang normal. Apakah kita akan lebih ikhlas memberikan sesuatu pada sesama?

Friday, August 1, 2008

Konsep dan Eksekusi

Memilih wanita untuk dijadikan calon istri seringkali mata kita terjebak dengan apa yang tampak.
kemarin saya salah seorang lelaki dengan kriteria wanita cantik ada dideretan paling atas untuk menjadi kandidat karena kita perlu waktu untuk menilai inner beauty seorang wanita. Begitu juga Anda mungkin......?
Lalu kenapa beberapa laki-laki yang menikahi seorang wanita karena kecantikannya kemudian bercerai?
Apakah karena wanita itu sudah tidak cantik lagi atau karena wanita itu cuma cantik rupanya saja?

Namun pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, ketika melihat wanita didepan mata, pernahkah kita berfikir dia bukan wanita?

Di tahap awal kadang kita terjebak dengan eksekusinya, namun bukan cuma bagus eksekusinya tapi punya konsep yang kuat dan memiliki inner beauty di dalamnya.
Di balik itu kadang konsep tidak langsung tampil, Ia butuh kejelian dan kehati-hatian saat dinilai, sementara eksekusi begitu mudah dan langsung terlihat.

Secara sadar ada yang memilih justru yang bukan pilihannya sendiri, kalau memang belum pantas kenapa mesti dipaksakan