Akar gigi = jenggotan

Akar gigi = jenggotan

Sunday, November 30, 2008

Cempaka

Sekitar tiga tahun yang lalu, vian diserahi amanah mengurusi sebuah kost binaan di daerah Universitas Indonesia, Depok. Ada 10 mahasiswa yang tinggal disana, salah satunya adalah cempaka. Cempaka berasal dari kota bandung, namun lama menempati rumah daerah kali deres bersama ibunya. Ia anak yatim dan tidak memiliki ayah. Vian pun menganggap ia sebagai adik sendiri.

Suatu ketika, cempaka kecelakaan, jatuh dari motor dan mengalami patah tulang. Terpaksa ia di rawat di rumah sakit. Karena sakitnya parah dan ia tampak kesakitan, vian dan beberapa temannya mengambil keputusan untuk memilih rumah sakit paling baik di Depok. Memang penanganannya sangat cepat, sehingga kondisi Cempaka dengan cepat berangsur membaik. Tetapi pelayanan baik, ternyata ongkosnya mahal. Vian terpana ketika seorang suster menyodori draft estimasi biaya yang harus di bayar : tujuh juta! Angka yang begitu besar bagi vian yang saat itu masih mahasiswa dan berasal dari kalangan ekonomi pas-pasan. Saat itu, di kantong vian hanya ada uang 70 ribu rupiah dan itu juga untuk makan seminggu kemudian yang akan menginjak akhir bulan. Untuk memberi tahu orang tua Cempaka, vian dan teman-teman tidak tega.

Vian pun mengambil air wudhu, shalat. Saat itulah, vian “curhat” habis-habisan kepada Allah. Betapa engkau Mahakarya, ya Allah! Angka tujuh juta bagi-Mu hanyalah jumlah yang sangat kecillll...dan ajaib setelah shalat, vian merasakan ketenangan yang luar biasa.

Vian dan beberapa teman pun menelpon teman-teman yang lain, para mahasiswa dan mahasiswi serta keluarga masing-masing untuk penggalangan dana bagi cempaka. Subhanallah,...mereka begitu cepat merespon. Dan alhamdulillah, sekitar lima juta terkumpul dalam dua hari. Kami optimis, meskipun masih ada kekurangan dua juta.

“Allah Mahakarya...” kalimat itu yang tak henti-hentinya kami desahkan. Dan benar, Allah memang Mahakarya. Ia dengan mudah memberikan kekayaannya kepada hamba yang membutuhkan, dari arah yang tidak terduga-duga.

Malam itu, hari ketiga Cempaka dirawat. Ia sudah di operasi, tinggal pemulihan kondisi. Tiba-tiba seorang bapak paruh baya menemui kami. Ia memanggil seorang teman kami yang kebetulan mengurusi masalah keuangan. Beberapa menit kemudian, ketika ia keluar dari ruangan tersebut. Tiba-tiba ia langsung memeluk vian dan beberapa teman yang lain sambil menangis terisak-isak. Ia bercerita, bahwa bapak itu barusan menyerahkan uang sebanyak dua juta, cash! Padahal bapak itu tidak kenal Cempaka, dan cempaka pun tidak mengenalnya. Demikian juga kami, tidak mengenalnya.

Allah memang Mahakarya.

November 2008

Setelah melihat ATM di akhir bulan

Wednesday, November 26, 2008

Ideas For Life

Menikmati Hidup dengan Sempurna

Buruan beli product Panasonic, sekarang. Anda sekeluarga akan menikmati berbagai kelebihan yang tidak didapatkan dari product manapun. Kalau ada yang aman dan nyaman, ngapain nyari yang murahan. Sehat itu mahal.

November 08

Panasonic, iya banget

Presiden Guyonan

“Urip mung mampir ngguyu”


Itulah judul dari pementasan launching sebuah buku dari Butet Kartaredjasa. Jika dipikir-pikir memang bener juga. Entah ini bener dalam pengartian bahasa saya. Dan maaf juga jika salah karena saya bukan salah satu orang jawa. “Hidup itu cuma numpang tertawa”, itu adalah pengertian yang saya tangkap. Dan saya sendiri pun berpikir, iya juga yah. Kita hidup cuma untuk tertawa.

Saya dateng dengan membawa sebuah undangan, karena dalam undangan tersebut tertera “Terima kasih untuk kehadirannya. Mohon datang tepat waktu, dan membawa undangan ini. Tanpa undangan dijamin tidak kebagian kursi.” Alhasil saya juga harus membawanya. Takut ga bisa masuk dan ga dapet kursi. Sedangkan para pejabat sendiri berebut untuk dapet kursi. Nah saya yang punya undangan untuk dapet kursi, kenapa harus di sia-siakan.

Ketika memasuki Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki terdengar alunan musik Orkes Sinten Ramen dari Djaduk Ferianto. Sangat mengundang dengan secara paksa untuk segera masuk.

Awal masuk saya disuguhi dengan aksi Whani Dharmawan si grondong yang awal muncul kaya penyanyi rock dengan mengibaskan rambutnya. Saat kemunculan dia semua orang langsung tertawa, wong ngguyon. Dan cara pembacaan dari salah satu judul di buku tersebut, ia sangat mendalaminya. Applause buat Whani.

Oh iya, saya lupa. Pas masuk Djaduk bilang dan meminta doa untuk arwah eyang dari dian sastro yang berhalangan hadir karena beliau telah berpulang ke rahmatullah. Yuks berdoa untuk eyang dian sastro. Biar ga kenal tapi ga rugi juga kasih doa ke sesama manusia. Toh kita juga akhirnya dapet pahala dan pasti butuh doa dari orang yang tidak kenal sekalipun.

Mendadak trie utami di paksa untuk naik ke atas pentas, dia menyanyikan lagu..”lupa judulnya hahaha”. Penghayatan yang bagus dengan alunan musik Orkes Sinten Ramen. Sangat ngguyu, lucon…asu.

Lanjut dengan Happy Salma yang keren badannya. Dengan pakaian udel kemana-mana, dan untungnya ia ga kena UU pornografi. Tapi dalam pembacaan kurang sreg dan bikin ngantuk hehe. Maaf ya mba happy. Sayang sekali dengan cerita menarik tapi dibaca dengan datar kaya cerita biasa.

Namun dari selesainya Happy salma. Mata saya langsung terbelalak ketika melihat Slamet Rahardjo. Ini neh, yang saya tunggu. Dan memang benar juga, top-markotop buat aksinya mas slamet rahardjo. Bikin perut muter-muter dan terkesima dalam aksinya.

Saya lupa aksi si “Rapper” dari bantul. Maaf ya mas, lupa nama sampeyan. Pakaian dengan masa kini tapi muka masa gitu bikin ngakak semuanya, asu.

Akhir cerita, Butet muncul dengan ciri khasnya dan dibarengi dengan alunan musik jenaka. Baru ngguyu lagi…kocak abis. Kalo mau tau lebih jelas, baca sendiri aja bukunya. Ikutan pRomosi neh mas…

Oh iya, kalo ia tampil jaman orde baru bisa dikarungi tuh….satu yang nempel di otak saya. Jaman soeharto dan SBY sama saja. Dulu Soeharto sibuk dengan “Harta” dan jaman Susilo sibuk dengan “susila”. Itulah di balik sebuah nama..maka pilihlah nama yang bener buat anak-anak anda.

November 08

Setelah dari TIM

Tuesday, November 25, 2008

Bukan dede lagi, nek.

Dan ia begitu terlelap setelah beberapa menit kita berbincang. Tak banyak yang tertuang kali itu. Aku juga tak mau memaksanya untuk terus menumpahkan kangenku. Mata nenek sudah tampak sayu. Tanda ia sudah mengantuk. Kulihat kulitnya juga sudah mulai keriput. Terlihat uban yang semakin banyak. Aku rasa ia sudah menua. Jadi ingat ketika ibu tiada. Ia yang merawat aku, kakak, dan adik perempuanku. Setelah aku hitung, ternyata itu sudah 18 tahun yang lalu. Waktu yang tidak sebentar. Tak terasa air mengalir dari mataku. Ternyata aku menangis sembari memegang tangan keriputnya. Dan malam itu aku tidur disamping nenek dengan pulasnya.

Nenek membangunkan aku sebelum adzan subuh berkumandang. Tapi aku masih bermalas-malasan dengan bantal itu. “De bangunlah, waktunya kamu menjadi imam. Ayo dong de, gimana mau dapet rejeki kalo yang diberi rejeki masih tidur. Lihat tuh malaikat udah mulai turun kalo jam segini. Jangan sampe malaikat hanya lewat dan rejeki kita terlewat.” Sembari menggoyangkan badanku, nenek terus memaksaku untuk bangun. Nenek masih memanggil nama kecilku, “dede”. Aku jadi malu kalo denger nama itu. Adikku pun tak suka jika aku dipanggil dengan nama dede.

Hingga akhirnya aku bangun dari tidur itu, dan diciumlah aku oleh nenek. Suatu kebanggan yang tak ternilai olehku pagi itu. Lalu beranjaklah aku ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Nenek hanya bilang, kamu kebiasaan kalo mau shalat ga mandi dulu. Mandi dulu sana, biar nenek tungguin sekalian mau sunnah.

Setelah shalat itu, aku terus berbincang bersamanya. Dan akhirnya keluargaku yang lain bangun. Kita pindah ke dapur untuk memasak. Sama seperti aku sekolah sebelum pindah ke jakarta. Memasak pagi bersama nenek.

November 2008-11-26

Setelah bertemu nenek sabtu kemarin dan kangen itu kembali dateng.

Hati-hati

Cinta itu tak bisa dipaksakan. Daripada timbul permusuhan. Lebih baik menjalin persahabatan. Karena cinta bukan dengan emosi tapi dengan hati. Itulah segenap hati ketika aku bertemu kamu dengan memaknai hatiku. Selalu dengan perasaan yang sangat hati-hati, walau itu ketika bermimpi.

November 08

Setelah memakai hati.

Monday, November 24, 2008

Sallary-ku 10 koma

Aku masih berbangga dengan hasil sendiri untuk saat ini. Karena setiap bulan pendapatanku 10 koma...(sesudah tanggal 10 sudah koma).




Nov 08

menjelang gajian

Sunday, November 23, 2008

Sudah tak sendiri

Di kamar ini, aku sudah tak sendiri. Ada toshiba L310 menemaniku...senangnya.

lebay.com


november 08
mulai tadi malam

Friday, November 21, 2008

Taurus

Pada umumnya tak suka pada aturan. Saya sangat menyenangi kebebasan. Jika Anda ingin bersama saya, jangan membuat aturan buat saya karena saya akan segera meninggalkan Anda. Saya bisa melakukan hal-hal yang menurut orang lain aneh. Saya suka mencari dan menganalisa orang dan banyak hal. Jika Anda sedang dekat dengan saya lelaki Taurus, jangan membuka terlalu lebar kehidupan pribadi Anda, tapi buatlah saya penasaran. Saya pasti akan semangat mendapatkan Anda.



Nov 2008

"maaf dan makasi wee"

Hujan

Di kamar ini, hanya sendiri.

Thursday, November 20, 2008

Cerita Brand

Pagi tadi saya kebangun sedikit siang. Sekitar jam setengah enam. Mungkin akibat merasakan hembusan Kipas Angin Panasonic yang mampu mendinginkan suasana kamar. Jadi bangun siang. Yah, maklum aja belum bisa pakai Ac Panasonic invio yang hemat listrik dan ga bikin panik. Setelah berleha-leha, bergegaslah saya dari tempat tidur dan berjalan untuk mandi. Mandi biasanya pakai sabun “Dettol”. Bersiul-siul di kamar mandi, bikin seneng aja. Pas lewat setelah mandi, saya lihat para sepupu bawa happy jus, pantes happy terus setiap hari. Mungkin karena kandungan yang ada di happy jus tersebut. Di teras depan rumah, tampak si kakek sedang membaca surat kabar “Kompas” dengan menghisap rokok “Gudang garam”. Katanya, biar sudah tua tapi tetap saja dibilang pria punya selera. Sebelum menyiapkan diri, saya nyalain si “Revo” yang biasa dipanggil epoh. Takut kalo keluar rumah disapa ma orang, mana revo lo.

Kembali ke keadaan rumah yang nyaman tanpa nyamuk, karena nyamuk sini cuma takut “tigaroda”. Wah seger kalo habis mandi, tapi kok tenggorokan sedikit ada gangguan. Saya tenggak aja “woods” dengan kandungan expectorant. Segar terus, jadi inget si pacar. Pagi-pagi begini biasanya saya absen pake “FLEXI” supaya gratis. Sayang kalo duit harus abis buat pulsa, atm “BRI” udah tak mendukung isinya.

Mending buat ganti oli si epoh pake evalube. Biar motor kenceng. Makin di gaas makin untung. Cukup sekian dulu dan terima kasih.



Nov 08

Di kantor Euro yang pegang brand tersebut. Maaf tidak kesebut satu persatu. Malesnya keburu datang hehee.

Wednesday, November 19, 2008

Apakah saya termasuk creative di dunia advertising?

Kalo emang iya kreatif, trus apa yang telah dihasilkan? Beberapa ato beratus konsep yang sangat bikin orang bilang waaaahhhh..keren sampe ga bisa ngomong mungkin. Ato bisa bikin iklan TVC, Radio ad, Adlibs, ato berbagai perintilan seperti flyer, brosur, woobler dan sejenisnya?

Dan mungkin beberapa penghargaan yang didapat dalam Pinasthika, Citra Pariwara, Cannes, Ad fest dll.

Ataukah kreatif ketika beberapa orang yang melihatnya menjadi berubah ke yang lebih baik?

Saya jadi ingat masa kuliah dulu. Ketika itu saya berdesakan naik bus untuk menggapai ke sebuah kampus demi sebuah kursi duduk. Dan alhamdulillah saya mendapatkan tempat duduk itu. Namun dalam bus itu tiba-tiba ada seorang ibu dan anak kecilnya. Yah namanya juga manusia dan setannya lagi jalan-jalan. Alhasil saya berbuat baik untuk mempersilahkan ibu tersebut duduk di tempat saya. Alangkah kagetnya saya ketika ibu tersebut berkata :

Ibu : makasih ya de. Kaya iklan Gudang Garam Merah ya. Tau kan?

Saya : hah? Maksudnya?

Ibu : itu lho yang buktikan merahmu.

Saya : oh, ya saya tau bu. dan saya sambil termenung mikir.

Ibu : bagus ya iklannya. Andaikan semua orang seperti itu dan iklan seperti itu juga. saya suka iklannya de.

Saya : masih melamun, “anjrit neh ibu, bukan target audience dari rokok tersebut tapi mau perhatiin iklan rokok.”

Itulah salah satu yang saya anggap kreatif. Berpengaruh baik pada si audience. Dan alhamdulillah-nya juga ternyata saya kerja di agency yang bikin iklan tersebut. Tapi disini saya belum bisa menciptakan iklan seperti itu. Sayang sekali, belum tentunya hehhee

Banyak yang bilang kreatif itu mendapatkan award pada ajang tertentu. Dan memang begitu adanya dan seharusnya. Tapi sebelum kesana saya ingin disebut kreatif karena bisa seperti iklan gudang garam merah ato mungkin seperti iklan kompas. Akh keinginan itu pasti tercapai…amien

Masih bersambung….

Nov 2008

Masa muda tak akan terulang lagi, harus kreatif karena punya potensi dan kreasi.


Akibat ga baca Brief

Akibat ga baca Brief

Oh..tidaaakkk

Itu yang gw teriakin akibat ga baca brief dengan seksama. Beberapa hari ga tidur dalam waktu sore, sekarang baru kerasa. Tapi usaha gw itu ternyata tidak menghasilkan kepuasan saat ini. Knapa saat ini bukan kemarin. Salah satu kesalahan sendiri dan ga bisa nyalahin orang lain. Kenapa gw kurang jeli dengan brief yang dikasih. Anjritt….

Tidak akan terulang, maaf buat si AD yang emang ga suka baca karena kurang jelinya gw.

Citra Pariwara lewat begitu saja, dan sekarang…..siaaaaaalllllll.



Nov 2008

Dasar copywriter yang malas baca sambil nimpuk diri-sendiri.



Hai adik Hai kakak


Hai adik, kita memang ditinggalkan

Namun jangan terus bersedih

Hai kakak, mereka memang telah pergi

Tapi hati kita tetap untuk mereka

Hai adik…

Hai kakak…

Bukankah kesedihan tak akan mengembalikan yang hilang

Sekarang kita pikirkan kemungkinan untuk mewujudkan keputusan yang pasti

Kejadian kemarin memang menjamin datangnya hari esok

Kejadian kemarin pastikan sebuah pengalaman

Hai adik…

Hai kakak…

Yang lain tak dapat rasakan yang kita rasakan

Yang lain tak mungkin diam seperti diam kita

Yang lain tak akan menangis seperti yang kita tangisi

Hai adik…

Hai kakak…

Ingat kata nenek, kata embah

Mereka ingin di anggap orang tua sendiri

Bukan nenek dan kakek

Hai adik…

Hai kakak…

Ingat kata mamang, kata bibi

Mereka bukan hanya wali kita

Tapi ibu dan bapak

Hai adik..

Hai kakak…

Ternyata orang tua kita tak seperti orang lain

Yang hanya memiliki sepasang

Hai adik…

Hai kakak…

Jadilah perempuan yang lembut diselimuti kesabaran

Jadilah perempuan yang sholeh dan kuat hati

Jadilah perempuan yang bisa menjadi penunjuk jalan bagi seseorang disampingmu kelak

Hai adik…

Hai kakak…

Tak akan habis untuk mendoakanmu

Tak akan pudar perhatianku

Tak akan sirna sayangku

Tak akan mati rasa cintaku

Hai adik…

Hai kakak…

Marilah berjalan bersama dan saling menggenggam demi masa depan.



mei 08


Tuesday, November 18, 2008

Anak jaman sekarang!!!

Icih merintih di tindih budi

Biarpun tuti dikabarkan bunting

Tetap saja budi ga tau diri

Dia malah deketin Irvin gebetan teman sendiri

Katanya Irvin masih virgin

Budi jadi pingin

Bukan cuma icih, tuti dan Irvin

Ani dikibuli pake puisi

Bokis jadi kreasi

Belum di gali tapi dibilang ga punya hati

Budi emosi ga bisa nahan diri

Ani dipukuli sampe ga bisa berdiri

Kali ini aksi budi ketauan ibu tiri

Lalu ditangkep polisi

Alasannya pergaulan masa kini.


.Nov 08.

Ini bukan puisi apalagi pengalaman peribadi, cuma iseng lagi sendiri.

Ngobrol dulu...

Dulu saya punya ibu, sekarang…

Dulu saya punya bapak, sekarang…

Dulu saya punya keluarga utuh, sekarang…

Dulu saya punya mainan, sekarang…

Dulu saya punya pacar, sekarang…

Dulu saya punya ….., sekarang….

Dulu ya dulu. Hidup kan sekarang.





.Nov 2008.

Monday, November 17, 2008

Bangun dari tidur

Membuka mata pagi tadi, menggoda saya untuk berbenah diri. Ingin rasanya memberikan sesuatu yang teramat sangat jarang dan mungkin saja tidak saya lakukan. Sebenarnya saya sangat sadar. Bahwa setiap hal awalnya dari sebuah keinginan dan munculah sebuah harapan. Darisana berlanjut ke hal yang beranjak penting. Sayang. Apakah rasa itu yang saya inginkan untuk berbenah diri. Tidak jawabku. Saat saya bilang sayang, namun tak layak untuk dilakukan. Karena itu berbenturan dengan egois yang saya miliki. Tapi kata orang semua timbul dari rasa sayang. Ketika rasa sayang itu datang, kita harus sudah mampu untuk memberikan perhatian. Perhatian. Yah, itulah yang saya cari dan menjadi barang langka untuk saya. Tapi apakah perhatian sebuah barang. Tidak ungkap saya. Kupandang dan berbisik dalam hati. Oh perhatian, dimana ia berada kini. Apakah kamu telah tertidur pulas hingga saya tak mampu bangunkanmu. Ingin rasakan pelukmu sebelum aku lepas selamanya. Tak usah dipaksakan, bahwa itu adanya. Andai ia tahu hidup saya hanya tersisa beberapa tahun dan mungkin hanya beberapa detik. Akankah kamu datang dalam waktu dekat ini. Entahlah, saya tidak mampu berharap banyak untuk itu. Hai perhatian, lain waktu saya akan menemukanmu, tidak saat tersesat dan tak bisa pulang. Tidak dengan mimpi, tanpa paksaan, tapi mengalir begitu adanya.





.November 2008.

.......TTTTTTTTT..........



Iklan tidak hanya beriklan......Beriklan bukan cuma bikin iklan!!!


Nyambung Terusssss Tidak Sampe Pelosok

Salah satu bukti nomer si tembem yang rumahnya di pelosok. Ia akhirnya sedikit berpindah ke lain hati. Kasian ya rumahnya jauh....suka nyasar-nyasar kalo di Jakarta. Utamanya seh ga tau jalan.

"akibat Tunduh"

November 2008

Sunday, November 16, 2008

Sabodo Teuing

Barusan dapet sms dari seorang.......katanya temen gw di fs pada ngilang. Dan setelah gw cek ternyata memang benar, temen gw tinggal 7 orang. Knapa ya?


Sabodo teuing lah..ada FB ini.

Wednesday, November 12, 2008

Damn

Kita begitu semangat mencela kejelekan orang. Tapi ini bukan masalah cela-mencela tentang kesalahan. Tanpa menggunjing orang lain. Ini hanya ajakan yang sedikit sekali dilakukan. Karena kita jarang ato mungkin belum pernah. Berpikir sedikit untuk merubah dari dirinya sendiri. Bukan tentang atau karena orang lain. Ini adalah sebuah perubahan mulai dari diri-sendiri dulu. Berubahlah, sekarang!

Tuesday, November 11, 2008

Jati Diri

Ini adalah fase dimana saya bekerja di sebuah agency. entah benar atau tidak. tapi mudah-mudahan saya bisa melewati fase demi fase dengan rintangan yang membuat saya terus belajar tanpa henti.

Fase Pertama :
Menjadi seorang Copywriter dan Art Director itu adalah Pencarian Jati Diri
• Saya siapa ?
-
• Saya ada di mana ?
-
• Saya bikin apa ?
-
• Saya dapat apa ?

Fase Kedua :
Menjadi Creative Group Head/ Associate Creative Director adalah Pembuktian Jati Diri
• Saya bisa apa ?
-
• Saya ada di mana ?
• Saya dapat apa ?

Fase ketiga
Terakhir dan bukan akhirnya menjadi Creative Director/ Executive
Creative Director/ Owner adalah Penentuan Jati Diri
Saya harus konsisten



Ada yang berminat diantaranya??


Jangan mau jadi copywriter

Saya masuk yang mana?
  1. Jago ngide, jago nulis
  2. Jago ngide, nulisnya biasa-biasa saja
  3. Jago nulis, idenya biasa-biasa saja
  4. Ngide biasa-biasa saja,nulis juga biasa-biasa saja

Saya ada dimana?

  1. Saya kreatif, agency saya juga kreatif
  2. Saya kreatif tapi agency saya biasa-biasa saja
  3. Agency saya kreatif tapi saya biasa-biasa saja
  4. Agency saya biasa-biasa saja, saya juga biasa-biasa saja

Ada dua pertanyaan

n Kenapa ada orang tidak bisa nulis tapi bisa jadi copywriter top?

n Kenapa ada orang jago nulis tapi gagal jadi copywriter?

Copywriter vs Conceptwriter

n Pekerjaan copywriter bukan menulis tapi membuat ide

n Menulis hanya 20% dari pekerjaan copywriter

n Conceptwriter---- thinker

n Copywriter-----executor

n Iklan dipengaruhi space dan waktu

n sehingga conceptwriter susah menulis panjang

n Penulis biasa menyampaikan gagasannya lewat tulisan panjang sehingga susah menjadi conceptwriter

Trend vs Trendsetter

n Skill menulis itu sangat tergantung dengan trend.

n Thinker tidak tergantung dengan trend malah bisa menjadi trend setter.

Bagaimana jadi conceptwriter

  • Kenali diri, siapa dan di mana posisi Anda sekarang
  • Jadilah pelaku bukan komentator
  • Latihan kreatif secara konsisten

Jadilah conceptwriter, jangan mau jadi copywriter





_terima kasih ilmunya_

Ga tau

Yah kata itu yang saya sering ucapkan dikala bete. Siapapun itu kecuali keluarga, pasti saya akan jawab “ga tau”. Orang bilang saya kurang tegas kalo misalkan dengan menjawab “ga tau”. Ya “ga tau” juga ya. Orang kan punya persepsi sendiri dalam hal perkataan. Toh terkadang bukti dari kata “ga tau” saya itu bisa menjadikan dia tau sendiri. Apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang saya perbuat. Saya pasti akan jawab seperti itu saat ada seseorang memaksa minta jawaban, apapun itu.

Beberapa waktu ini, ada orang yang bilang ini dan itu. Dan pastinya jawaban saya “ga tau”. Otomatis tidak romantis kalo jawabnya begitu. Apalagi itu seorang wanita yang mendengarnya. Dan tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkannya, dia pasti bete juga. kalo misalkan dia udah bete, saya “ga mau tau”. Cuekin aja. Secara tiba-tiba ada yang bertanya, cewe lu kenapa tuh….“ga tau”, gw jawabnya.

Pertama bikin nambah.

Pertama aku bilang iya, akhirnya berakhir tidak.
Kedua aku bilang nanti, malah jadi tidak.
ketiga aku bilang lain kali aja, tetap tidak.

dan kini terulang kembali...tidak.

I dont care about you

Aku takut kehilanganmu, kugenggam kamu waktu menyebrang.

Aku telah jatuh hati…pada diriku sendiri.




-setelah aku mencintai diriku sendiri, berarti aku mampu memberikannya untukmu-

Monday, November 10, 2008

Bukan Yolanda

Sesudah siang tadi datang, saya dilanda bingung. Bukan masalah kerjaan dalam hal copy, karena sudah tak ada revisi. Apakah itu masalah hati, tentu juga bukan. Karena sekarang saya sudah lebih hati-hati dalam masalah hati. Lalu perasaan apakah itu. Otak saya yang lemot coba memikirkannya, namun tak menemukan jawabannya. Entahlah, saya pun bertambah bingung. Tidak lama, sewaktu saya ym-an. Seseorang bersedia memutuskan untuk bertemu setelah beberapa waktu tak dapat harinya. Daripada bingung ga karuan, akhirnya saya memutuskan bertemu dengan wanita tersebut. Namanya hampir sama kaya lagu kangen band “Yolanda”. Piss jangan di gubris dengan nama Yolanda karena sebenarnya bukan itu namanya, tapi bisa juga disebut begitu.

Beberapa kali janjian, tapi hanya malam itu saya dan dia bisa bertemu. Di sebuah mall besar Jakarta kawasan senayan. Meluncurlah saya kesana dengan jasa “ojek”, angkutan tercepat di jagat Jakarta ini. Hanya beberapa menit tibalah saya disana. Dan saya terus melangkah ke sushi tei lantai dua. Mendengar kata sushi, hati saya bilang “oh tidak, jangan disana”. Jadi ingat sama mantan waktu pertama kali makan sushi dengan muka langsung mengkerut dan manggut-manggut bilang ga enak.

Dia terlihat bertiga dengan saudaranya, dan akhirnya kita memutuskan ke coffe starbuck. Sebelumnya saya dan dia beli rokok dulu, untuk menemani coffe latte idaman saya. Ngaler-ngidul ngobrol aneh dan ujungnya curhat hahahaa. Waktu menandakan malam tiba, saya mau antar dia kekostan tapi mampir dulu ke Mcd beli makan buat temannya. Sehabis itu ya, bellagio lagi..ngopi sembari menyelesaikan novel yang ada di tas.

Saya nulis apa ini, ga jelas dan memang lagi ga jelas. Yang penting saya berterima kasih pada Yolanda….hehehehe. sedikit waktunya buat saya senang.

Dua Orang Itu, Pergi.


“Apakah aku pernah berjanji selalu ada dan tak akan hilang untukmu. Karenaku punya suatu rasa yang belum hilang dalam hatiku. Saatku beranjak pergi, akupun tak bisa lupakannya. Tak hilang dari pikiran. Mungkinkah itu janji yang bukan sekedar. Pikiranku menerawang jauh dikala sendiri, dimalam itu, tanpa siapapun.”

Baru saja, dewi beranjak pergi. Akan tetapi ingatannya masih kemasa bersama dewa dan dewo. Entah kenapa nama mereka hanya berbeda satu huruf dibelakangnya. Bukan suatu kesengajaan. Waktu itu dewi hanya berteman dengan dewa, karena awal masuk kuliah dewi dan dewa satu paket. Dan dewa saat itu mencoba untuk berkenalan dengannya. setelah itu dewa mencoba mengungkapkan isi hatinya, namun mereka akhirnya memilih untuk menjalin pertemanan saja dengan rasa yang ada.

Suasana jalan kota semarang masih teramat sepi di pagi itu. Diantara jalan yang dilewatinya, ia ingat kembali dengan gang Haji Nasir. Dimana gang itu adalah kostan dewo, teman dewa kala itu. Dewi tampak memberhentikan mobilnya tak jauh dari gang tersebut, hanya beberapa meter saja. Namun dalam benak dewi terselip keraguan jika ia harus turun dari mobilnya. Mata dewi seketika berlinang setetes cairan, entah dari mana datangnya. Secara cepat dewi menghapus lalu pergi perlahan dari pandangan gang haji nasir.

Dengan bersedih dan air mata terurai. Dewi bertahan dikesendirian dalam mobilnya. Ia menatap alam dengan keindahan perkebunan semarang. Beberapa orang masih sibuk bercocok tanam. Sesekali ada anak kecil ikut membantu orang tuanya. Dan dewi, ia tak perduli dengan niat awal pagi itu untuk pergi menjalani rutinitasnya. Pergi mencari sepiring nasi untuk perutnya.

Dalam kesendirian itu, dewi seakan ingin berteriak. Bersama kalian aku menghabiskan waktu. Walau tak sesempurna, namun tetap saja memberi arti khusus dalam hatiku. Dalam langkah yang semakin hari kita terpisah. Dulu kita bilang tak ada keterbatasan untuk menghadapi sesuatu. Menghalau segala kesedihan. Mengejar mimpi jangan sampai berhenti. Seperti matahari yang tiap pagi, setianya dengan mentari. Jangan sembunyi dari kenyataan. Kalian tahu, ini sungguh membebaniku.

Seakan menyesali akibat dua orang lelaki, dewa dan dewo yang tiba-tiba menginginkan dirinya untuk menjadi kekasihnya. Namun dewi tetap dengan pendiriannya. Sahabat adalah luapan jiwa. Lebih dari sekedar seorang kekasih. Karena sahabat adalah arti seorang penyayang. Dimana waktu itu, tidak menuntut balik.

Kesempatan hilang dari hadapannya, dewi hanya bisa tetap terdiam dan menangis layaknya seorang wanita pada umumnya. Ia masih ingat ketika ingin memberikan berita gembira, saat ia lulus dengan nilai tertinggi dikampusnya. dan ia memergoki dewa sedang bercumbu dengan dewo.

Secara tak sengaja ia dikagetkan suara yang tak asing ditelinganya, hidup harus berubah wi, dan kita harus pergi ke arah lebih baik, mulai sekarang. Saat kesedihan dan emosi mengalahkan akal. Kita harus tetap bertahan. Jangan hanya numpang tidur dan bermimpi wi, ayo kita menyelesaikan studi ini.



November 08.

Sunday, November 9, 2008

Saved All at Once

Saya mau minta maaf kepadamu, dan kepada saudara-saudaramu, dan tentunya kepada ibumu. Saya mengaku bahwa saya benar-benar bersalah. Saya memang bukan orang baik dan juga bukan orang benar. Tapi suatu saat kamu akan menyatakan bahwa saya adalah pria baik-baik walaupun saya sudah bilang saya biasa-biasa saja. Dan kamu akan mengerti apa yang saya bilang. Kita itu tidak sendiri walaupun memang nyatanya setiap masalah dijalani sendiri. Dan kamu pun marah karena ungkapan saya itu.

Selama beberapa dekade. Aku dan kamu memang terlahir tidak untuk diciptakan sendiri. Namun nyatanya, aku berjalan sendiri akan hal ini. Sewaktu ibu saya meninggal kelas 4 SD. Saya teramat sedih. Begitu juga ketika bapak saya meninggal pada tahun 2000 silam. Saya merasa bertambah sendiri. Yah cerita mereka jangan diungkap disini. Karena ini pembahasannya beda lagi. Akan semakin panjang kalo ngungkapin hal itu. Tapi toh saya berpikir, ada kakak dan adek yang mereka titipkan dan berarti itu saya tidak sendirian. Dan jika ditelaah, saya masih punya saudara dari ibu dan bapakku.

Tetapi ketika kamu hanya ditinggalkan pria pilihanmu. Kamu bilang duniamu kok hanya sendiri. Sedangkan kamu masih ada orang tua kandungmu. Ada adek dan kakakmu beserta keluarga lainnya. Hanya gara-gara seorang yang kamu anggap pacar sejati yang nyatanya tak sejati. Karenanya dia pergi dengan wanita lain. Saya marah waktu kamu cerita itu dan saya akui itu adalah sebuah kesalahan. Padahal kamu mengerti keadaan saya sebelumnya. Jika hanya gara-gara pasangan tak mau bersatu, itu hanya hal sepele. Dan seketika itupun kamu marah karena ungkapan saya. Menurutku, jika kamu berpikir berdua itu selalu indah. Itu terlalu tinggi kamu ucapkan. Karena semua pasti menemui masalah dan kita harus menyelesaikannya.

Maafkan saya akan hal itu. Akupun sayang kamu apa adanya. Sayang karena kamu adalah sahabat sekaligus selingkuhan yang terkadang aku memakai perasaanku sendiri.

Sabtu Itu Aku Tenang

Sabtu pagi ini. Entah kenapa saya bangun siang. Tak seperti biasanya begitu. Tetapi seketika saya dikagetkan oleh salah satu sepupu saya. Ia mengingatkan akan adanya pertandingan bola. Ya pertandingan bola dengan Mccan, salah satu agensi multi di Indonesia ini. Bergegas saya bangun. Tidur malam ini sangat enak, pikirku.

Perjalanan pun tak terasa macet. Bekasi-senayan lumayan juga. tapi melalui bebas hambatan itu. Ya setengah jam bisa dilalui. Sesampai disana lanjutkan dengan pertandingannya. Walopun kita dibantai abis karena nafas anak agensi ini bengek. Ya sudahlah tak apa, awal perkenalan yang baik. Lain kali bisa kita bantai balik hehehe

Dalam perjalanan pulang, salah satu wanita sms dan meminta saya menjemputnya. Ya dengan tabiat saya, dengan cara mendadak itu saya jawab tidak mau. Emang sapa lu main jemput aja….”selfish bitch”. Gw pake kata-kata lu reno.

Malam minggu dirumah sendiri, aktivitas yang jarang berubah tiap minggunya. Ya dikamar ini. Sahabat hanya diri sendiri. Namun Aku tetap berjalan dan melangkah. Walau hatiku menolaknya. Terbesit pertanyaan, Kamu kapan datang sayang. Malam ini aku tetap sendiri. Menertawakan segeruntul orang berjalan menggandeng pasangannya. Aku tetap diam duduk ditempatku. Kuharap aku dimengerti walau sekali saja. Dan sejenak aku tersadar, ternyata malam ini tetap nyaman untuk sendiri.

Lagi Laku Diajak Ketemuan

Hari ini ketika bangun pagi. saya dikagetkan kembali oleh sms yang aneh. masalahnya saya diajakin clubbing oleh seorang wanita sewaktu malam. tapi saat itu saya bilang ngga bisa. Padahal saya sudah bilang kalo saya tidak suka clubbing. tapi dia ga percaya akan hal itu. dia memaksanya untuk saya datang, namun saya memilih untuk tidur. alhasil dia marah besar dan bilang kalo saya ga usah telpon lagi. saya coba telpon tapi di reject. biarlah....
Sore harinya..seseorang memaksa untuk bertemu kembali disebuah mall daerah kelapa gading. tapi saya males. mendingan dirumah bareng sepupu aja. dan hasilnya dia marah juga..hahahaa (bodo)

Hari yang aneh....

Saturday, November 8, 2008

Zihad itu adalah..

Tulisan ini keluar dari otak saya ketika melihat si av yang menulis tentang hukuman mati. tapi saya bukan membahas tentang hukuman mati bagi para pendekar negeri ini. apakah mereka pantas disebut dengan pendekar? saya rasa tidak. saya hanya bikin senang aja. toh kalo saya bilang mereka zihad, untuk ukuran saya tidak demikian karena itu terlampau jauh. oleh karenanya saya sebuat saja pendekar jenggot. karena mereka berjenggot. dari kemarin ini saya masih bingung dengan kata zihad. kenapa demikian adanya arti zihad diartikan oleh mereka?

bagaimana nasib anak istri mereka? karena untuk ukuran saya zihad itu adalah memperjuangkan anak dan istri menjadikannya ke arah yang lebih baik. saya mati demi anak dan istri itu saya anggap mati dengan zihad...

maka zihad itu adalah.....untuk sekarang ini.

Friday, November 7, 2008

Kacamata Culun


barang ini salah satu yang membuat dia tampak culun. ya walaupun ia sudah terlihat culun sebelumnya hehhe maaf ya mba. tapi menurut gw seh ini penting banget. memang gw juga ga pake kacamata biarpun sudah tahap minus tingkat rendah."takut tampak ganteng dan pinter yang tidak sesuai dengan kenyataan". tapi ya sebisa mungkin kalo setelah tahap silinder pakelah. buat apa juga periksa ke dokter tapi cuma denger curhatan doang.

kalo ada yang tau bahaya silinder tapi ga pake kacamata mohon ditulis. sapa tau aja dia baca dan tambah sadar.

Pake ya kacamatanya walopun cuma didepan komputer....


Thursday, November 6, 2008

Kampungku Lagi Mendung

Kisahku berawal dikala termenung saat mudik yang mendung. Dari perjalanan melihat kampungku, aku terlihat sangat tertegun. Tanpa ucapan seakan terbelenggu. Namun sesekali ia mampu menenangkan hatinya yang ia kira lembut. Seketika itu ia bertemu dengan teman kecilnya. Teman yang tak pernah bertemu. Beberapa tahun yang telah berlalu. Semakin menderu rasa rindu. Rindu yang tak terbendung. Karena ia mampu mengajari caraku untuk mencintai dan memberitahu bagaimana cinta itu seharusnya. Sampai akhirnya aku sadar bahwa aku sedang merindu untuk bertemu kamu.

Ambil Saja Hidupku

Hujan disore ini menyisakan sisa-sisa. Mengingatkan saat kamu mampu bertahan dengan semua beban. Maafkan bukan maksud aku menekan. Tapi izinkan aku bercerita sebentar. Walau mengungkapkan tidak lewat bibir karena menjadi bisu, kuputuskan saja dengan menulis. Mungkin hanya ini yang aku mampu. Jika sampai akhirnya semua ini harus berlalu. Pergi jauh dari hidupku. Aku tetap bilang I Miss You.

Nov 08

Wednesday, November 5, 2008

Bahagiaku

Devia masih terdiam. Ia terpaku saat teman sebayanya telah beranjak pergi dengan kekasihnya. Beberapa unek-unek yang ada dipikirannya telah ia sampaikan. Namun sebenarnya ia masih ingin berteriak. Memang didepan mereka ia mampu berkata, ya sudah lupakan saja masalah ini. Akan tetapi dihatinya, ia pilu.

Malam itu ia pun pergi untuk menenangkan diri dengan membawa bayangan lelakinya. Ia mencoba terus dan terus untuk melupakan tapi akhirnya ia kembali pada rayuan itu. Andaikan aku tak kenal dia, mungkin saja aku tak akan seperti ini. Aku tersadar sekarang tapi kenapa juga aku menyesal, toh aku tak memungkiri rasa ini tetap ada untuknya. Berarti secara tidak langsung aku masih cintainya, ungkap devia yang sedari tadi menggerutu sendiri.

Tiba-tiba sesosok pria sudah berada didepannya, devia menoleh dan dia menangis lalu langsung merangkulnya. Maafkan aku sayang ungkap devia sembari menangis.

November 08

Akh andaikan kamu tau devia, seberapa kamu menyakitiku. Aku akan tetap ada.

Monday, November 3, 2008

mmmmm Indah

Saat saya mengerjakan es je itu. Tiba-tiba handphone esia berbunyi dan terpampang sebuah messages, “udah balik? Gw lagi di bawah”. Ternyata sebuah sms sampe d handphone saya dari salah satu mantan. Lama tak balas, karena saya kira itu bohong. Toh tadi pagi kita smsan ga ada rencana ia kesini. Dan dilayar komputer ada yang Buzz, dari IT saya tepatnya tapi isinya berbeda, “eh jelek, gw lagi ditempat alex neh. Ini indah”.

Saya beranjak ke bawah dan memang ada dia….mmmm indah.

Saturday, November 1, 2008

Masih Saja Begini

Kelakuan ternyata ga berubah...


Mau apa aku ini?







Awal Nov 08