Akar gigi = jenggotan

Akar gigi = jenggotan

Sunday, January 11, 2009

Budi Mengerti

Menengok Toto, ketemu Budi.


Beberapa hari lalu saya berkunjung ke rumah teman saya. Sebut saja namanya Toto, waktu itu ia dalam keadaan sakit. Sebagai seorang teman saya bermaksud menjenguknya. Dan setibanya saya disana, benar adanya Toto sedang berbaring sambil menonton TV di temani ibunya. Oh iya, Toto ini mempunyai seorang adik pria yang tak bisa berjalan. Umurnya kira-kira 6 tahun, sejak kecil ia memang tak bisa berjalan sekaligus tak pandai bersuara seperti anak-anak lainnya. Mereka memanggilnya Budi. Ya namanya Budi Prayitno.

Saat saya sedang mengobrol dengan Toto dan Ibunya di ruang TV tersebut. Tiba-tiba saja, Budi keluar dari kamar paling ujung dekat dapur. Ia menghampiri kami dengan cara mengesot. Dan saya sebagai manusia biasa beranjak berdiri untuk membantunya. Tapi anehnya dia hanya melambaikan tangannya dengan suaranya yang..”aaahhh…aahhh…aahhh..” tak buat saya mengerti. Saya bingung dan sangat bingung. Tetapi si ibu hanya bilang, “Biarin, dia mau sendiri ga mau di Bantu. Dia tak mau di kasihani karena ia mampu berjalan sendiri.”

Saya malu ketika mendengar perkataan ibunya tersebut. Saya sebagai manusia yang tidak cacat fisik, ketika menemui masalah sedikit selalu mengeluh pada Tuhan. Selalu ingin di kasihani, selalu ingin dimengerti. Lalu saya berkata sendiri, untuk apa saya minta di kasihani kalo yang cacat mau berusaha sendiri. Buat apa dimengerti, kalo kita tak mampu mengerti sendiri apa kelebihan kita. Buat apa nyari yang lebih, kalo yang kekurangan bisa di jadikan kelebihan. Jadi siapakah yang cacat sebenarnya?

Tuhan berbicara lewat Anak. Anak yang punya mimpi untuk jadi bukan pemimpi. Anak yang berjuang diatas kaki sendiri, kaki yang tak bisa berdiri. Ketika itu, saya sadari sendiri. Saya merasa di kunjungi oleh Budi, ketika saya niat mengunjungi Toto kakaknya Budi.





Januari 08

1 comment:

dhani said...

ah...jadi pengen ngaktivin blogspot lagi...