Akar gigi = jenggotan

Akar gigi = jenggotan

Thursday, September 25, 2008

Curhat Bersama Perempuan

Kala Ivan merenung di teras depan rumahnya. Saat itu jam tangannya menunjukan 01:30 wib. Tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara seorang wanita.

Nak, kamu masih memikirkan akan masalah kemarin ya. Ibu seh cuma ngingetin aja,
“Paling susah dikerjakan dalam pernikahan adalah proses komunikasi untuk menerima pasangan kita apa adanya. Menerima segala kelemahan dan kekuatannya.“
Apakah pilihanmu sudah tau siapa kamu, bagaimana keadaan keluarga kita. Dan apakah dia akan menerima keadaan kita ini? Kamu harus ingat itu.

Tanpa sadar mulut Ivan pun berucap,
Sudah bu, itu semua tidak membuat aku gentar untuk menjalani pernikahan nanti. Semuanya bisa aku jalani dan atasi tentunya dengan keyakinan. Aku sangat yakin. Jikalau kesulitan itu ada berarti aku memang masih hidup. Semua harus siap dengan rencana bu. Kalau masalah mereka terima kita, alhamdulillah mereka udah menerima dengan tangan terbuka.

Aku tetap yakin bu, “Jika tingkat kesulitannya lebih besar, maka akan lebih besar pula kepuasannya dalam menikmati hasilnya.”

Ini bukan salah satu bentuk untuk membela diri aku sendiri tapi sebuah kepercayaan dan keinginan aku akan sebuah visi yang dipegang. Mungkin dari situ aku tidak lagi hanya dianggap sebagai orang yang masih kecil terus. Akan tetapi, seseorang yang dianggap bisa bertanggung jawab. Aku tau kok bu, memang seseorang yang dianggap matang atau dewasa adalah orang yang bisa mentransfer visinya menjadi sebuah karakter dan juga bisa bertanggung jawab atas apa yang dikatakannya.
Ivan masih berbicara tanpa henti. Karena dia yakin dengan siapa pilihannya.

Namun seketika suasana teras halaman itu menjadi sunyi. Ivan yang masih duduk di kursi teras didekati dan dipeluk secara tiba-tiba oleh ibunya sembari berkata, “Ternyata kamu keras seperti bapakmu, dan memang kamu sudah besar ya. Kenalkan pada ibu nak siapa wanitamu.”

Lalu ibu pergi dengan diiringi embun pagi.




* Terima kasih untuk mereka atas pembicaraan yang jarang dilakukan namun memberi arti. Bebaskan mimpimu di surga bu.

No comments: