Cinta Itu Berbuat Bodoh

Setulus apa aku mencintai, sejauh itu persepsi tetap beda. Before after masih terucap dan selalu terdengar. Buat diri sendiriku mencintai itu lebih sering tersakiti daripada bahagia, lebih dalam rasanya dan tak mudah terhapus. “Kesenangan sesaat, sakitnya berabad”. Namun semuanya itu membuat saya bangga, ketika saya sadar berbuat bodoh maka saya telah menjadi normal yang akkhirnya mempunyai cinta.

“Jangan bilang cinta kalo blum bodoh. Kebodohanmu adalah salah satu jodoh dari cinta. Cinta itu adalah kebahagian yang secara nyata mampu meneduhi setiap keluhan dan cinta adalah suatu kebodohan yang menciptakan bahagia”.

Ini mungkin salah satu contoh cara saya sms dan mungkin teman-teman yang mengirimkan pada pasangannya. Ingat lho, ini contoh bukan nyata.

“Sayang…Nafasku adalah hatimu, tawaku adalah jantungmu, bahagiaku adalah cintamu. Karenanya aku cintaimu sepenuh hati”.

Atau bisa jadi seperti ini :

“Saat aku memejamkan mata, bayangan terakhir ku lihat adalah kamu. Dan ketika mata ini aku buka, bayangan pertama yang ku lihat adalah kamu”.

Begitu banyak ungkapan cinta yang saya ungkap dan akhirnya membakar dan membunuh saya sendiri.
Hal paling bodoh yang saya ingat ketika bilang, “aku bisa mati tanpamu”. Tapi buktinya, hari ini saya masih hidup bersama wanita yang ke beberapa. Apakah saya harus mati karena wanita, sedangkan wanita lebih banyak dari kaum saya sendiri.

awal juli 2008