Bersama malam yang pekat, saya menjadi suami ketika di rumah.
Saya tetap suami seperti layaknya lelaki, bebas bergerak dengan rasa egois.
dan ia tak bisa melangkah walau hanya selangkah saat saya bilang “tidak”, karena setiap langkahnya jika tak saya izinkan adalah dosa.
juli 2008
- selalu postingan ulang yang waktu itu saya tulis di tempat lain
No comments:
Post a Comment